ANALISIS PENGARUH AIR FUEL RATIO TERHADAP EFISIENSI PEMBAKARAN PADA UNIT REGENERATION GAS HEATER KAPASITAS 1001 KW

Ubaydillah, Rivcky (2025) ANALISIS PENGARUH AIR FUEL RATIO TERHADAP EFISIENSI PEMBAKARAN PADA UNIT REGENERATION GAS HEATER KAPASITAS 1001 KW. Other thesis, Universitas Gresik.

[img] Text (01. COVER)
01_COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text (02. BAB 1)
02. BAB 1.pdf

Download (536kB)
[img] Text (03. BAB 2)
03. BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (862kB)
[img] Text (04. BAB 3)
04. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (05. BAB 4)
05. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (06. BAB 5)
06. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (527kB)
[img] Text (07. DAFTAR PUSTAKA)
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (474kB)
[img] Text (08. LAMPIRAN)
08. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (09. JURNAL)
09. JURNAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (10. CEK PLAGIASI)
10. CEK PLAGIASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
[img] Text (11. LEMBAR PERSETUJUAN UMUM)
11. LEMBAR PERSETUJUAN UMUM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB)

Abstract

Regeneration Gas Heater merupakan komponen penting dalam proses regenerasi katalis pada sistem dehidrasi gas alam di PT. XYZ. Unit ini menggunakan bahan bakar metana untuk menghasilkan gas panas. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembakaran pada sistem ini adalah Air Fuel Ratio (AFR), yaitu rasio massa udara terhadap bahan bakar dalam proses pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi AFR terhadap efisiensi termal dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh Regeneration Gas Heater. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan memvariasikan AFR dalam rentang 16,1 hingga 17,5, dengan selisih 0,1 antar variasi. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap nilai AFR untuk memastikan konsistensi dan validitas data. Parameter yang dijelaskan meliputi suhu inlet dan outlet fluida, konsumsi bahan bakar, serta emisi gas buang seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO₂), dan nitrogen oksida (NOₓ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi termal meningkat seiring naiknya AFR dan mencapai titik maksimum pada AFR stoikiometri sebesar 17,2:1 dengan nilai efisiensi 83,99%. Emisi CO menurun tajam pada AFR yang lebih tinggi, sedangkan CO₂ hingga meningkat mencapai puncaknya pada AFR 17,2. Emisi NOₓ juga mengalami peningkatan hingga AFR 17,2, kemudian menurun pada rasio yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa AFR 17,2 merupakan titik optimal untuk mencapai efisiensi pembakaran maksimum dengan emisi CO minimum. Namun, perhatian khusus tetap diperlukan terhadap emisi NOₓ yang meningkat pada rasio tersebut. Dengan demikian, pengaturan AFR sebesar 17,2:1 terbukti mampu meningkatkan efisiensi pembakaran secara signifikan, dan menjadi parameter kritis dalam optimasi performa termal sistem pembakaran berbahan bakar metana.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: AFR, Efisiensi Termal, Emisi Gas Buang, Metana, Regeneration Gas Heater.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Mesin
Depositing User: Rivcky - Ubaydillah
Date Deposited: 29 Jul 2025 04:45
Last Modified: 29 Jul 2025 04:45
URI: http://elibs.unigres.ac.id/id/eprint/3509

Actions (login required)

View Item View Item