SAFITRI, NOVIA (2025) ANALISIS YURIDIS KLAUSUL HAK ASUH BERSAMA MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM. Other thesis, UNIVERSITAS GRESIK.
![]() |
Text (COVER)
COVER NOVIA.pdf Download (664kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
BAB 1 SKRIPSI NVSFTR.pdf Download (461kB) |
![]() |
Text (BAB 2)
BAB 2 SKRIPSI NVSFTR.pdf Restricted to Repository staff only Download (821kB) |
![]() |
Text (BAB 3)
BAB 3 SKRIPSI NVSFTR.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) |
![]() |
Text (BAB 4)
BAB 4 SKRIPSI NVSFTR.pdf Restricted to Repository staff only Download (193kB) |
![]() |
Text (DAFTAR BACAAN)
DAFTAR BACAAN SKRIPSI NVSFTR.pdf Download (126kB) |
![]() |
Text (JURNAL SKRIPSI)
JURNAL SKRIPSI NOVIA SAFITRI 2021010020.pdf Restricted to Repository staff only Download (699kB) |
![]() |
Text (TURNITIN SKRIPSI)
33 novia skripsi c.p 3 (1).pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
![]() |
Text (LEMBAR PERSETUJUAN)
LEMBAR PERSETUJUAN NOVIA SAFITRI .pdf Restricted to Registered users only Download (629kB) |
Abstract
Pasca perceraian, hak asuh anak (hadhanah) kerap menjadi sumber sengketa lanjutan antara mantan suami istri. Dalam praktiknya, sistem hukum Indonesia melalui Kompilasi Hukum Islam (KHI) masih menetapkan bahwa hak asuh anak yang belum mumayyiz diberikan kepada ibu, dan menyerahkan pilihan kepada anak jika sudah mumayyiz. Namun, fenomena sosial menunjukkan bahwa sebagian pasangan justru memilih pengasuhan bersama (joint custody) demi kepentingan terbaik anak. Dalam penelitian ini penulis merumuskan dua masalah utama, yaitu bagaimana konsep hak asuh anak pasca perceraian dalam hukum Islam di Indonesia, dan apakah klausul hak asuh bersama sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan konseptual, pendekatan perundang-undangan, serta pendekatan kasus. Sumber data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dengan menganalisis bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun KHI tidak secara eksplisit mengatur hak asuh bersama, namun secara prinsip hukum Islam mengutamakan kemaslahatan anak. Hal ini memberikan ruang yuridis bagi hakim untuk menetapkan bentuk pengasuhan bersama, terutama bila kedua orang tua menunjukkan kapasitas dan komitmen yang seimbang dalam mengasuh anak. Dengan demikian, penerapan hak asuh bersama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam KHI, selama hal tersebut dilakukan demi kepentingan terbaik anak dan tidak melanggar syariat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Novia Safitri |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 07:24 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 07:24 |
URI: | http://elibs.unigres.ac.id/id/eprint/3992 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |