PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA REVENGE PORN BAGI PELAKU DAN PENYEBAR VIDEO ASUSILA DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (Putusan Perkara Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Smn)

Budiarto, Muhammad Aditya (2023) PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA REVENGE PORN BAGI PELAKU DAN PENYEBAR VIDEO ASUSILA DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (Putusan Perkara Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Smn). Other thesis, Universitas Gresik.

[img] Text (01 COVER)
01. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text (02 BAB 1)
02. BAB 1.pdf

Download (482kB)
[img] Text (03 BAB 2)
03. BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (354kB)
[img] Text (04 BAB 3)
04. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (418kB)
[img] Text (05 BAB 4)
05. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (186kB)
[img] Text (06 DAFTAR PUSTAKA)
06. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (295kB)
[img] Text (07 LAMPIRAN)
putusan_6_pid.sus_2018_pn_smn_20230509071644.pdf
Restricted to Registered users only

Download (267kB)
[img] Text (08 JURNAL)
07. JURNAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (586kB)
[img] Text (09 PLAGIASI SKRIPSI)
08. PLAGIASI SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text (10 LEMBAR PERSETUJUAN)
09. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (615kB)

Abstract

Revenge porn adalah ketika seseorang membalas dendam dengan mengunggah konten ke internet dalam bentuk foto atau video porno orang lain. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang tidak terima hubungan dengan pacarnya berakhir. Konten pornografi yang tidak berdasarkan bentuk kesepakatan ini akan diunggah tanpa persetujuan kedua belah pihak. Sayangnya, fenomena ini semakin meningkat beberapa waktu terakhir seiring berkembangnya penggunaan media sosial. Terkadang yang menjadi pelaku revenge porn adalah mantan pacar, mantan suami, selingkuhan ataupun orang yang tersakiti. Tetapi, ada juga pelaku yang merupakan seorang peretas. Penulis mengangkat dua permasalahan. yaitu: 1) Bagaimana pemenuhan unsur tindak pidana ravange porn dari Putusan Perkara Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Smn; dan 2) Bagaimana pertanggungjawaban hukum pelaku tindak pidana ravange porn dari Putusan Perkara Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Smn yang tepat. Dalam penelitan ini, penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan tiga metode pendekatan antara lain pendekatan perundang�undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Hasil Penelitian menunjukkan bentuk pertanggungjawaban hukum pelaku tindak pidana ravange porn berdasarkan Putusan Perkara Nomor 6/Pid.Sus/2018/PN Smn yang tepat semestinya Majelis Hakim tidak hanya memutus perkara dengan hanya melihat ketentuan dalam Pasal 45 Jo. Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Undang�Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik saja, namun Majelis Hakim semestinya menghukum pelaku dengan Pasal 29 Jo. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Yang mana ancaman dalam Pasal 4 ayat (1) yaitu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Pertanggungjawaban; Pidana; Ravenge Porn.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Muhammad Aditya Budiarto
Date Deposited: 25 Jul 2023 03:05
Last Modified: 25 Jul 2023 03:05
URI: http://elibs.unigres.ac.id/id/eprint/1993

Actions (login required)

View Item View Item